----YOU ADS---
Jakarta - Megaproyek pengembangan kilang Cilacap yang sudah mangkrak selama 5 tahun, bakal dipastikan nasibnya tahun ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan salah satu fokusnya adalah untuk percepatan proyek kilang, dan yang akan menjadi sorotan untuk saat ini adalah proyek RDMP Kilang Cilacap yang kesepakatannya sudah terbangun antara PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco sejak 2014 lalu.
"Kami upayakan tahun ini kalau bisa sudah ada kesepakatan agreementnya, ini yang sedang kami push," kata Erick, saat dijumpai usai rapat di Gedung Kemenko Maritim dan Investasi, Selasa (29/10/2019).
Ia bahkan sudah bertemu dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk membahas proyek ini dan meminta kementerian untuk mendukung agar segera ada jalan keluar.
Sampai saat ini, Aramco dan Pertamina masih mentok membahas soal valuasi nilai proyek. Perjanjian untuk memperpanjang waktu evaluasi ini juga sudah bolak-balik dilakukan kedua pihak, terakhir batasnya adalah 31 Oktober ini.
Jika masih tidak ada titik temu, Erick menekankan untuk mencoba cari cara lain. Meskipun ia menyadari ini adalah pembicaraan khusus dua pihak tersebut yakni Pertamina dan Saudi Aramco. Selama kedua pihak sepakat, maka perubahan strategi juga belum diperlukan untuk pembangunan kilang.
Tapi, Erick bakal menunggu sampai akhir tahun ini. "Sampai Desember kami lihat, sepakat atau tidak? kalau tidak kami cari alternatif lain" ----YOU ADS---
----YOU ADS---
----YOU ADS---
Jakarta - Megaproyek pengembangan kilang Cilacap yang sudah mangkrak selama 5 tahun, bakal dipastikan nasibnya tahun ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan salah satu fokusnya adalah untuk percepatan proyek kilang, dan yang akan menjadi sorotan untuk saat ini adalah proyek RDMP Kilang Cilacap yang kesepakatannya sudah terbangun antara PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco sejak 2014 lalu.
"Kami upayakan tahun ini kalau bisa sudah ada kesepakatan agreementnya, ini yang sedang kami push," kata Erick, saat dijumpai usai rapat di Gedung Kemenko Maritim dan Investasi, Selasa (29/10/2019).
Ia bahkan sudah bertemu dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk membahas proyek ini dan meminta kementerian untuk mendukung agar segera ada jalan keluar.
Sampai saat ini, Aramco dan Pertamina masih mentok membahas soal valuasi nilai proyek. Perjanjian untuk memperpanjang waktu evaluasi ini juga sudah bolak-balik dilakukan kedua pihak, terakhir batasnya adalah 31 Oktober ini.
Jika masih tidak ada titik temu, Erick menekankan untuk mencoba cari cara lain. Meskipun ia menyadari ini adalah pembicaraan khusus dua pihak tersebut yakni Pertamina dan Saudi Aramco. Selama kedua pihak sepakat, maka perubahan strategi juga belum diperlukan untuk pembangunan kilang.
Tapi, Erick bakal menunggu sampai akhir tahun ini. "Sampai Desember kami lihat, sepakat atau tidak? kalau tidak kami cari alternatif lain" ----YOU ADS---