----YOU ADS---
----YOU ADS---
----YOU ADS---
Kontenviral.net - Di media sosial Facebook lagi viral tentang adanya pendataan dari pihak kelurahan ke rumah warga, yang berujung pemasangan stiker pasangan cagub-cawagub nomor satu, Agus-Sylvi.
Berawal dari seorang pemilik akun Facebook bernama Pataresia Tetty menuliskan status, Pataresia ini datangi oleh petugas dari kelurahan yang mengaku ingin mendata pemilih. Padahal, sebelumnya sudah pihak kelurahan sudah mendata rumahnya sebulan yang lalu.
Seperti ini status Pataresia yang menjadi Viral:
Berawal dari seorang pemilik akun Facebook bernama Pataresia Tetty menuliskan status, Pataresia ini datangi oleh petugas dari kelurahan yang mengaku ingin mendata pemilih. Padahal, sebelumnya sudah pihak kelurahan sudah mendata rumahnya sebulan yang lalu.
Seperti ini status Pataresia yang menjadi Viral:
A-ha .. barusan eike didatangi petugas dari kelurahan buat ngedata pemilih paslon buat pilkada nanti. Padahal sebulan yang lalu gue udah didata dan dapet sticker tanda bahwa gue sudah terdaftar sebagai pemilih resmi. Nah yang barusan dateng dari kelurahan itu ibu-ibu.mencatat jumlah pemilih di keluarga gue. Kebetulan cuma ada 2, yaitu gue dan bokap gue sesuai dengan data yg tercantum di kartu keluarga. Doi catet nama gue dan nama bokap dibalik sticker, lalu setelah bagian belakang sticker yg berisi data nama gue dan nama bokap dilepas, sticker itu ditempel di kaca jendela gue.
Mau tau tu sticker gambar siapa? Ternyata tu sticker gambar paslon no.1. Lalu terjadilah percakapan seperti ini:
Gue : "ishh .. ibu saya mah pilih Ahok, bukan anaknya si pepo yang emaknya galak ini".
Petugas (sambil ketawa): "yahh ini mah saya cuma ngejalanin tugas ajj buat ngedata. Soal nanti itu ibu mau pilih siapa itu mah hak ibu".
Gue : "lha klo ketahuan bawaslu ini bisa dianggap pelanggaran loh, soalnya ibu udah ngedata warga dengan mencatat nama pemilih di balik sticker paslon 1, seolah-olah warga tsb adalah pendukung paslon yg ini".
Petugas : "Akh gk gitu juga kali bu, orang saya cuma disuruh mencatat nama-nama pemilih nanti ajj koq".
Hmmm ... gue males untuk memperpanjang perdebatan itu. Setelah petugas itu selesai urusannya mereka pun pamit dan memberi kalender dan brosur bertemakan paslon no.1
Gue agak curiga. Gue anggap ini modus timses dari paslon no.1. Mereka ingin mengaambil data pendukung dengan cara demikian. Jadi jika di hari H nanti ternyata hasil pilkada di TKP tidak sesuai dengan data yg sudah diterima sebelumnya dari petugas yang tadi gue ceritain, maka gue khawatir soal perbedaan jumlah angka di TKP akan dipermasalahkan bahkan digugat oleh timses paslon no.1 nanti. Itu menurut asumsi gue. Bagaimana kalau menurut teman2? Dan bagaimana sebaiknya sikap yg harus gue lakukan untuk selanjutnya?
Berikut gue lampirkan foto sticker gambar paslon no.1 yg ditempel di kaca jendela rumah gue dan kaca jendela 2 tetangga di depan rumah, dan foto kalender. Kalau yg brosur udah keduluan digunting sama anak gue entah buat bikin apaan.
Cerita yang ditulis pada 29 Desember 2016 ini sudah menyebar luas di Facebook.
Tim pemenangan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Agus Harimurti-Sylviana Murni mengaku tidak mengetahui soal pendataan dan penempelan stiker seperti yang diceritakan oleh akun Pataresia Tetty itu.
Juru Bicara Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti informasi tersebut.
Tim pemenangan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Agus Harimurti-Sylviana Murni mengaku tidak mengetahui soal pendataan dan penempelan stiker seperti yang diceritakan oleh akun Pataresia Tetty itu.
Juru Bicara Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti informasi tersebut.
"Kami belum tahu tentang hal itu, tapi kami akan segera cross-check. Tapi kalau data pemilih, ada mekanisme kita dapat informasi berapa jumlah warga pemilih KPUD, itu tim yang cross check," ujar Rico di Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (31/12/2016).
Rico menjelaskan, koordinator wilayah dari tim pemenangan Agus-Sylvi hanya mendata jumlah pemilih yang ada di Jakarta sesuai dengan data daftar pemilih tetap (DPT) yang didapatkan dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.
----YOU ADS---