----YOU ADS---
----YOU ADS---
----YOU ADS---
----YOU ADS---
Kontenviral.net - Sebelumnya, di facebook heboh soal Auliya, siswi sekolah Islam di Ngawi Jawa Timur yang didiskualifikasi dalam Kejuaraan Karate Tingkat Provinsi Jawa Timur, karena memakai jilbab.
Postingan Janan Farisi selaku guru Auliya di akun facebooknya
Janan mengatakan bahwa ketika Auliya siap bertanding, seorang juri menyuruhnya melepas jilbabnya karena tak dibolehkan mengikuti pertandingan dengan jilbabnya. Saat peserta lain yang berjilbab mulai melepas jilbabnya, Auliya perlahan melangkah meninggalkan arena pertandingan dengan air mata menggenang di pelupuk.
Postingan Janan Farisi selaku guru Auliya di akun facebooknya
Janan mengatakan bahwa ketika Auliya siap bertanding, seorang juri menyuruhnya melepas jilbabnya karena tak dibolehkan mengikuti pertandingan dengan jilbabnya. Saat peserta lain yang berjilbab mulai melepas jilbabnya, Auliya perlahan melangkah meninggalkan arena pertandingan dengan air mata menggenang di pelupuk.
HAMPIR AKU TAK PERCAYA SEDANG BERADA DI NEGERI MAYORITAS MUSLIM
Kemarin, 23 Desember 2016 menjadi hari yg sangat ditungu-tunggu oleh seorang santriwati dari Smpit Harapan Umat Ngawi. Hari itu adalah hari kejuaraan Karate se-Jatim yang diselenggarakan di GOR Magetan. Auliya nama santriwati itu. Siang malam ia berlatih sekuat tenaga. Berangkat latihan pagi pagi sekali, lalu pulang menjelang dzuhur. Istirahat sejenak lalu pergi latihan lagi, dan baru kembali pulang jam setengah sembilan malam. Setiap hari. Dia berharap, tanggal 23 kemarin bisa menjadi sejarah yang akan mengukir namanya dalam jajaran juara Karate.
Namun saat hari itu tiba, saat ia sudah siap bertanding dengan seragam karate gagahnya, seorang juri menyuruhnya melepas JILBAB nya. Ia tak dibolehkan mengikuti pertandingan dengan jilbabnya. Tersentaklah ia. Bergejolak pertandingan yang sangat hebat dalam hatinya. Bertanding mengejar mimpi atau mempertahankan JILBAB nya, izzah ke-Islaman nya...
Latihan gigihnya selama ini... Impiannya... Akankah menguap begitu saja...
Peserta yang lain, yang sebelumnya berjilbab, mulai melepas JILBAB nya satu persatu... Tapi anak itu....
Perlahan, dengan air mata menggenang di pelupuk, ia melangkah meninggalkan arena pertandingan. Ia telah memenangkan pertandingannya, pertandingan mempertahankan izzatul Islam....
Aku yang merekam semua itu dengan mata kepalaku, hampir tak percaya. Sebelumnya aku hanya mendengar seperti ini dari berita. Tp kali ini, hadir dengan nyata di depan mata. Ini negeri mayoritas Muslim! Ada apa dengan JILBAB?
Kawan2... Yang beramanah menjadi Pendidik... Mari tanamkan IZZAH ISLAM sedalam dalamnya dalam hati anak2 kita. Hingga esok lagi, tak ada lagi seorang muslim yang menjual IZZAH nya demi sekeping medali....
#auliyahebat
#smpitharumjuara
Namun cerita tersebut langsung dibantah oleh pihak Panitia.
Dan berikut ini Klarifikasi resmi dari panitia:
Tidak benar ada larangan unt memakai hijab di pertandingan karate di GOR, Kronologi dapat kami sampaikan demikian : Tgl 21 Des malam, sehari sebelum pertandingan telah dilakukan Tehnical Meeting yg dihadiri oleh Official kontingen. Di dalam Technical Meeting tersebut telah disampaikan bbrapa peraturan pertandingan, salah satunya bagi atlit putri yang berhijab agar mengenakan hijab sesuai standard karate, dan ini telah disepakati oleh semua official kontingen.Bagaimana menurut Kamu? Silakan berikan komentarnya.
Seharusnya setelah TM sudah barang tentu tugas official mempersiapkan keperluan untuk pertandingan bagi kontingennya masing-masing. Ternyata pada saat giliran adik Auliya bertanding tidak mengenakan hijab sesuai standard karate, oleh juri yg memimpin pertandingan 'diberikan kesempatan (waktu) agar adik Auliya mengganti hijabnya dengan hijab standard karate'.
Akan tetapi entah karena tidak siap atau bagaimana yang bersangkutan memilih untuk mengundurkan diri. Sekali lagi tidak ada perintah dari Wasit untuk melepas hijab.Sebagai bukti Panitia memiliki dokumentasi pada pertandingan kemarin atlit2 dari Mojokerto yang meraih medali emas dengan tetap mengenakan hijab...